25 April 2008

Let me grow this new green me

Ini bukan kemenangan. Ini juga bukan beban. Ini adalah tugas yang harus diemban. Aku ga pernah nyangka kalau keisenganku mengikuti Lomba Blog ini akan berbuah manis. Aku terpilih menjadi salah satu finalisnya..


Mudah-mudah semua ini bisa menjadi tolak ukur dan senantiasa mengingatkan aku (dan yang lainnya) untuk selalu tidak membuang sampah sembarangan, lebih memilih naik transjakarta bus daripada naik taksi, membawa papper bag kemanapun aku pergi, stop minum air kemasan, dan lain-lainnya sebagai aksi stop pemanasan global.



Let me grow this new green me :D

Gagal ke G-Fest 2008 :(

*Lupa posting,

Sedih deh ga bisa ikut ngramein Green Fest kemaren di Parkit Senayan. Abis mo gimana lagi, hari Sabtu and Minggu itu waktunya gw kuliah. Secara kelas yang gw ambil adalah kelas ekstensi gitu.. Tapi pas hari Sabtu, tanggal 19 April gw sempet-sempetin dateng karena hari itu gw cuma kuliah sampe jam tiga sore. Nyampe rumah sekitar jam lima, dateng-dateng langsung maksa bokap untuk nganter ke Senayan, nyokap juga ikutan (gw paksa-paksa juga). Tapi emang dasarnya sial, malah kena macet di jalan. Pas nyampe di Senayannya sekitar jam tujuh, gw berubah pikiran. Antrian mobil yang mau masuk parkiran puanjang banget, gw berpendapat kalo acara di dalem cuma live music and bazaarnya aja yang masih ada. Gw sangsi kalo selarut itu masih ada acara-acara seperti penyuluhan, tanam pohon, demo daur ulang atau hal-hal lain yang seperti yang gw bayangin dan arepin. Karena itulah, gw cuma numpang lewat doang. Hiks.. hiks.. Nyesel banget deh. Bukan cuma nyesel karena ga bisa ikut ngramein Green Fest, tapi juga nyesel karena udah buang-buang bensin percuma, bukannya meminimalisasi polusi, malah bikin polusi.. Ironiis bangeeet.. Nyeseeeel..

Next Green Fest, here I come..!!

17 April 2008

SEMINAR NASIONAL "Aplikasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Indonesia


HIMATEK FOR ENVIRONMENT

SEMINAR NASIONAL "Aplikasi 3R (Reduce,
Reuse, Recycle) di Indonesia

Menghadirkan :

Pembicara I :
Ketua Himpunan Alumni OISCA
(Organization for Industrial Spiritual
And Cultural Advancement)
Sukamto Hadi Suwito

Pembicara II :
Perwakilah BPLHD

Pembicara III :
Perwakilan WALHI

Pembicara IV :
Perwakilan Greenpeace

Pembicara V :
Praktisi Industri
PT. Gametri Titra Lestari


Hari : Sabtu
Tanggal : 3 Mei 2008
Tempat : Gedung Kuliah Baru Politeknik
Negeri Bandung
Waktu : 08.00 s.d selesai

HTM :
> Umum @ Rp.55.000,-
> Pelajar & Mahasiswa @ Rp.40.000,-

Included :
Snack, makan siang, seminar kit, sertifikat

Pendaftaran :
Sekretariat HIMATEK Polban
Jl.Gegerkalong Hilir, Ds.Ciwaruga,
Kotak Pos 6468 BDCD, Bandung

E-mail :
seminar_himatek@yahoo.com

Contact Person :
Agung Khoerul Hidayat (081322736739)

Bagi peserta dari Bandung, dapat
langsung mendaftar dan membayar di
Sekretariat HIMATEK Polban. Bagi yang di
luar Bandung dapat
mendaftar melalui e-mail atau contact
person, dan membayar pada saat
sebelum seminar.

16 April 2008

Ke Green Fest Yuuuk...

Green Festival Fun Bike 2008




Untuk teman-teman yang tidak punya acara di Hari Minggu tanggal 20 April 2008, silahkan gabung di acara Green Festival Fun Bike 2008” di Parkir Timur Senayan, Jam 06:00 sampai dengan selesai.

Acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan Green Festival, Aksiku untuk Bumi yang disusun bersama Unilever, Kompas, Metro TV, Female Radio dan Pertamina.

Pendaftaran dapat menghubungi:
  • Humas Kompas Gramedia 021-5483008 Ext. 4063 (Jimmy)
  • Eko Lannueardy 081315372098
Teman-teman juga dapat mendaftar di beberapa toko sepeda, seperti:
  • Yeriko 021-8097034
  • Roda Link Pondok Indah 021-7292465
  • Roda Link BSD 021-5376718
  • Roda Link Pesanggrahan (Kebon Jeruk) 021-5853703
  • Roda Link Kalimalang 021-88854368
  • Bagus Bike 021-5371115
  • Roda Jaya Kebayoran Lama 021 - 7265481
  • Roda Jaya Meruya 021-70771175
  • Roda Jaya BSD 021-5387269
  • Sekertariat B2W Indonesia 021-91266555
  • Sekertariat KOBA 08567262750
  • Ibu Wati MONAS 08567848471 / 021-7293468
  • Speedshop (Bekasi - Kranji) 021-88958125


Sumber: www.kompas.com

14 April 2008

Surat dari teman di tahun 2070

Aku hidup di tahun 2070..

Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih. Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku. Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun, Semua sangat berbeda. Masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya.

Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang dibasahi dengan minyak mineral. Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja. Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan:
”JANGAN MEMBUANG BUANG AIR”
Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali kering. Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi. 80% makanan adalah makanan sintetis. Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari. Sekarang, aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari.

Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah. Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak ada air.

Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan, tubuh sangat lemah, kulit pecah-pecah akibat dehidrasi, ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun.

Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang.

Morphology manusia mengalami perubahan...

…yang menghasilkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi.

Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup:
137 m3 per orang per hari. [31,102 galon]
Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan dari “kawasan ventilasi” yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen. Udara yang tersedia di dalam “kawasan ventilasi” tidak berkulitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas.


Umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun.

Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan bersenjata. Air menjadi barang yang sangat langka dan berharga, melebihi emas atau permata. Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam. Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi. Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli.

Pada saat anak perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau. Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu. Dia bertanya, "Ayah! Mengapa tidak ada air lagi sekarang ?". Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku...

Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius pesan-pesan pelestarian... dan banyak orang lain juga. Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan.

Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima akibatnya. Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir. Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi ...

... Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini!

Salam

-------------------------------------------------------------------------------------------------
Kirim surat ini ke semua teman dan kenalan anda, walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global dan aksi nyata akan pentingnya melestarikan air dan lingkungan harus dimulai dari setiap orang. Persoalan ini adalah serius dan sebagian sudah menjadi hal yang nyata dan terjadi di sekitar kita. Lakukan untuk anak dan keturunanmu kelak.
AIR DAN BUMI DEMI MASA DEPAN

11 April 2008

Andai Saya Jadi Penguasa Indonesia

Suatu hari saya dihadapkan pada pertanyaan semacam itu.

"Apa yang akan anda lakukan seandainya anda punya kuasa terhadap bangsa indonesia??"

Saya baru mendapatkan jawabannya setelah dua hari berfikir, itu pun jawaban yang masih kurang sempurna. Kalau saja saya memang benar-benar punya kuasa..

1. Saya tidak akan memperbolehkan mobil-mobil / motor-motor keluaran lama untuk berlalulalang di jalanan. Ini penting supaya sirkulasi kendaraan bermotor lebih teratur. Semakin banyak mobil, makin macet, makin banyak polusi, bumi pun jadi semakin panaas..

2. 4 in 1 everywhere, everyday, every time .. hehehe

3. Menaikkan gaji Polantas, supaya mereka ngga perlu terima suap lagi, biar mereka lebih rajin kerja, lebih tegas sama pengguna jalan berkaitan dengan poin satu and dua..

4. Galakkan tanam seribu pohon di mana pun..


Kalau saja... (ngayal mode: ON)

07 April 2008

Tempat Sampah. Sudah familiarkah anda??

Aku baru menyadari ternyata di beberapa tempat di Jakarta sudah disediakan tempat sampah yang sangat baik, dimana untuk sampah kering (anorganik) dan sampah basah (organik), sudah disediakan tempatnya masing-masing secara terpisah. Dengan disediakannya tempat pembuangan ini, diharapkan akan mempermudah para petugas kebersihan untuk memilah mana-mana sampah yang mudah diurai tanah dan mana-mana yang bisa didaur ulang. Namun sangat disayangkan, pengetahuan / awareness masyarakat mengenai hal tersebut sangatlah minim. Fakta ini aku peroleh bukan hanya berdasarkan dari perkiraan semata. Aku bisa berkata demikian karena contoh nyatanya tidak aku temukan jauh-jauh, aku justru menemukannya justru di salah satu lingkungan terdekatku. Aku mendapati hal ini dari dalam diriku sendiri, juga teman-temanku. Terus terang, aku baru saja mengetahui kalau tong berwarna oranye itu untuk sampah kering dan tong berwarna biru itu untuk sampah basah. Aku mengetahuinya sore tadi. Ketika aku bersama teman-temanku sedang berada di Rumah Sakit Pasar Rebo, aku berniat membuang botol bekas air mineralku. Kebetulan sekali, di tempat itu terdapat jenis tong sampah seperti yang aku jelaskan di atas. Karena aku belum familiar dengan tong sampah semacam itu, refleks aku memiringkan kepala untuk membaca tulisan yang ada disana. (Ini membuktikan bahwa aku sendiri adalah salah satu bagian dari masyarakat yang berpengetahuan sangat minim tentang pengolahan sampah). Melihat polahku, beberapa teman-temanku bertanya.. "Hey, kamu lagi ngapain sih iz..?" Serta merta sambil membuang botol itu ke tong berwarna oranye aku menyahut "Gapapa, cuma mau baca tulisannya aja kok.." Selang beberapa lama, ternyata air mineral temanku pun habis. Tidak disangka, dia sempat bertanya kepadaku sebelum membuang limbahnya itu, "Aiz, tadi botolnya kamu buang di tong yang sebelah mana?" Sontak aku menunjuk tong berwarna oranye tadi. See..!! Tak hanya aku rupanya, teman-temanku pun tidak tahu perihal hal ini. Ternyata tidak sampai di situ. Aku baru saja turun dari Transjakarta ketika aku menemukan fakta lain yang mendukung pendapatku tentang minimnya awareness masyarakat. Sekali lagi aku menemukan tempat sampah serupa di bawah tangga penyebrangan. Aku sedikit melongok ke dalam untuk melihatisinya. Benar saja dugaanku sebelumnya. Sampah plastik dan sisa botol air mineral dibuang di tong yang berwarna biru. Weleh.. bagaimana ini??


gambar: www.google.com